Budidaya Jahe Merah
PEMBIBITAN
Bibit jahe merah hendaklah berasal dari tanaman yang baik yaitu :
- Dari tanaman yang tua dimana tajuknya mengering umur 9 – 10 bulan. - Dari
tanaman yang sehat terutama tidak terserang penyakit layu bakteri, busuk
rimpang dan lalat rimpang. - Tidak memar dan kulit tidak lecet. Bibit diambil
dari potongan rimpang dengan 1 –2 mata tunas yang telah tumbuh, dengan berat 20
– 40 gram untuk jahe putih kecil dan jahe merah sedangkan jahe gajah seberat 25
– 60 gram. Kebutuhan bibit tiap hektar tergantung jenis dan jarak tanam, untuk
jahe putih kecil dan jahe merah membutuhkan bibit sebanyak 1- 2 ton/ha. Sebelum
ditanam bibit perlu diperlakukan sebagai berikut : - Bibit disimpan pada tempat
yang cukup lembab dan gelap sampai terbentuk tunas. - Bibit dipotong sesuai
ukuran yaitu 1 –2 tunas yang tumbuh. Bagian bibit yang terluka dicelupkan
kedalam larutan kental abu dapur atau bisa ditambah fungisida Dithane M 45 atau
Benlate.
II. BUDIDAYA
Penanaman Penanaman dilakukan pada bedengan yang
dibentuk dengan lebar 80 – 100 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan,
jarak antar bedengan 40 – 50 cm. Pada bedengan dibuat alur sedalam 10 – 15 cm
sebagai lubang tanam kemudian bibit ditanam sedalam 3 – 5 cm dengan tunas
menghadap ke atas. Tanah diolah sampai gembur dengan mencangkul sedalam lebih
kurang 30 cm. kemudian dibuat saluran drainase agar air tidak tergenang.
Setelah tanah diolah kemudian diberi pupuk kandang sebanyak 20 – 30 ton/ha dan
di atas pupuk kandang diberikan pupuk SP 36 sebanyak 300 – 400 kg/ha. Untuk
tanah yang kandungan liatnya tinggi dapat diberi alas sekam sebanyak 5 ton/ha
sebelum diberi pupuk kandang. 2.2. Pemeliharaan Penyulaman tanaman dapat
dilakukan dua atau tiga minggu setelah tanam untuk mengganti tanaman yang tidak
tumbuh atau pertumbuhannya lambat. Pada waktu tiga bulan pertama tanaman jahe
memerlukan lingkungan tumbuh yang prima, untuk itu perlu dilakukan penyiangan
sebulan sekali. Bersamaan dengan penyiangan juga dilakukan pembumbunan setelah
tanaman berumur 2 – 3 bulan.
Pemupukan susulan pertama dilakukan 2 minggu
setelah tanam dengan pupuk urea 250 kg/ha dan KCL sebanyak 200 kg / ha. Pada
waktu tanaman berumur tiga bulan dipupuk dengan pupuk urea sebanyak 500 kg /
ha. Serangan penyakit tanaman yang paling membahayakan adalah layu bakteri yang
sampai saat ini belum ada pestisida yang efektif mengatasi serangannya. Oleh
karena itu usaha terbaik untuk mengatasinya dengan langkah pencegahan. Faktor
yang perlu diperhatikan adalah kondisi lahan, bibit, rotasi tanaman dan sistem
drainase. Selain itu tanaman jahe dapat juga diserang penyakit busuk rimpang,
bercak daun, lalat rimpang serta nematoda. III. PANEN Tanaman jahe umumnya
dipanen tua setelah berumur 8 – 12 bulan saat kadar oleoresin optimum ditandai
dengan rasa pedas dan bau harum. Pekebun memanen jahe muda apabila harga sedang
tinggi atau berindikasi terserang gejala penyakit, hasilnya berkisar antara 3 –
5 ton / ha. IV. PASCA PANEN Setelah dipanen jahe sesegera mungkin dijual ke
pasar, penyimpanan yang kurang baik dan terlalu lama beresiko menimbulkan
penyakit pasca panen. Selain itu bila terlalu lama disimpan maka bobot jahe
akan berkurang atau susut sampai 10 %. Via budidayajahemerah.com
Komentar
Posting Komentar